Semoga suka guys. maaf kalo ada yang salah ini pertama kali bikin blog.
Kado Rahasia dari Ayah
Suara alunan lagu terdengar begitu
merdu dari kamar seorang gadis yang dengan lihai memetik benang gitarnya.
Sebuah lagu yang mungkin kini bisa menenangkan hatinya walau hanya sesaat.
Mungkin nanti atau kapan, rasa yang ia rasakan akan kembali. Semenjak ayahnya
meninggal beberapa minggu yang lalu.Sementara, Ibunya yang telah berpisah
dengan ayahnya sejak Lisa kecil tak pernah datang menemui kedua anaknya. Karena
sibuk dengan keluarga barunya.
Kini
Lisa sering melamun dan menyanyikan lagu dari band ternama di Indonesia
Seventeen ‘Ayah’. Lagu ini benar-benar membuatnya meneteskan air mata dan
teringat akan perjuangan dan pangorbanan seorang ayah.
“sudah jangan nangis terus nanti habis itu air
mata. Lagian kalau kamu nangis terus ayah tidak akan tenang disana. Ayo,
senyum! Adenya kakak gak boleh nangis!”hibur Maya,kakak nya yang tiba-tiba
masuk kamar dan duduk disamping Lisa.
“iya maaf
kak, aku belum bisa melupakan ayah” keluhnya dengan mengusap air matanya yang terus
menetes dipipi.
“hapus air
mata mu dan ikut kakak”ajak maya sambil menarik tangan adiknya keluar kamar.
Cukup beberapa langkah mereka keluar
kamar dan telah memasuki ruangan kecil dengan kaca menempel didinding berukuran
sedang serta dua kran dibawahnya.
“sekarang
ambilah air wudhu dan kita sholat berjamaah”suruh maya dengan senyum manisnya
serta mata yang berkaca-kaca melihat adiknya yang belum ikhlas dengan
kenyataan.
Rakaat demi rakaat mereka laksanakan dengan
kekhusuan Lisa panjatkan doa dengan mengangkat kedua telapak tangannya.
“ya Allah
tempatkan ayah disisi terbaik mu”ucap Lisa
Doa yang selalu ia berikan untuk ayah
dalam setiap sholatnya tak kuasa Lisa menahan air matanya. Mungkin hatinya
sedikit tenang. Ia beranjak dari sajadah dan meninggalkan kakanya. Tanpa
sepatah kata ia pergi, mengurung diri dikamar. Dengan tidak menghiraukan kakaknya
yang khawatir dengan keadaannya saat ini.
Matahari bersinar cerah sepertinya matahari tersenyum kepada
manusia dibumi. Namun tidak dengan Lisa yang terdiam didalam kelas. Banyak
teman yang menyapa namun tak di balas olehnya. Teman-teman Lisa merasa heran
dengan sikapnya saat ini, begitu dengan Dina sahabatnya. Lisa yang dulu suka
jail dengan teman-teman satu geng, kali ini dia hanya duduk saja tanpa kegiatan
apapun yang Lisa lakukan.
Dina tahu persis apa yang dirasakan sahabatnya. Ia
mencoba untuk menghibur Lisa yang terus melamun. Ketika bel istirahat berbunyi
Dina mengajak Lisa untuk kekantin.
“ke kantin
bareng yuk? Aku yang traktir deh!” hibur Dina yang terus mencoba membuat Lisa kembali
seperti dulu.
“ayo dong lis,
jangan melamun terus ceria lagi dong! Aku pengen Lisa yang dulu”
Perjuangan Dina
dibalas dengan amarah dan Lisa memberontak.
“denger yah,
aku tidak mau diganggu dan inget aku butuh ketenangan !!” bentak Lisa dengan
spontan.
Seisi kelas terkejut dan menghentikan
semua aktivitas sembari memandangi Lisa dengan muka merah padamnya. Dina tak paham jelas apakah sikapnya itu salah.
Sampai waktu pulang pun Lisa masih terdiam. Buru-buru Lisa masuk kamar dan
mengunci pintu kamarnya rapat-rapat.
“Lisa buka
pintunya, kakak bawakan makanan supaya kamu makan dikamar saja” ucap Maya
dengan mengetuk pintu kamar Lisa .
“Lisa tidak
lapar kak!” ucapnya dari dalam.
“kamu
makan,nanti kakak ajak kerumah ibu” ucapnya
Sifat keremajaannya pun muncul,Lisa
memberontak setelah mendengar apa yang di katakan oleh kakaknya. Mungkin Lisa masih
kecewa dengan sikap ibunya. Namun dalam benaknya ia sayang sama ibunya. Maya
pun mengundurkan niatnya untuk mengajak Lisa menemui ibunya.
“iya kakak
tidak akan mengajakmu menemui ibu tapi, kamu makan dulu dan kakak ada sesuatu
untuk kamu dari ayah” maya mencoba menarik simpati adiknya
Lisa beranjak dari kasurnya karena
penasaran dengan sesuatu apa yang diberikan ayah untuknya. Pelan-pelan bunyi
gesekan pintu dengan lantai tedengar itu berarti pintu telah dibuka oleh Lisa. Maya
tersenyum melihat adiknya keluar kamar.
“sesuatu apa
kak? Coba berikan padaku aku ingin itu!” ucapnya dengan nada lemas namun, penuh
penasaran.
“giliran ada
sesuatu kamu mau, huuu..dasar!”ledek Maya yang membuat Lisa tersenyum kecil.
“kamu makan
dulu nanti kakak berikan,ok!”lanjutnya
Satu sendok dua sendok ia lahap nasi
dipiring, mungkin ia lapar karena belum makan dari siang. Lisa tidak lupa akan
janji kakanya untuk memberikan sesuatu dari ayahnya.
“kak, maksud
kakak sesuatu dari ayah itu apa?” ucapnya dengan pelan.
Maya pergi meninggalkan Lisa menuju kamar tanpa satu kata pun
terucap. Maya terlihat mengambil sesuatu dari laci meja riasnya dan nampak
sekotak kado warna hijau dipegangnya.
“bukalah,ini
dari ayah sebelum beliau pergi ayah berpesan untuk memberikannya untuk mu.
Bukalah!” pinta maya sambil memberikan kotak untuk Lisa.
Lisa terdiam,ia tidak membukanya tapi
melihat sambil membolak-balikan kotak. “apa ini isinya kak?
“entah”
jawab maya dengan mengangkat bahu, memberikan tanda bahwa dirinya pun tidak
tahu apa isi kotak itu.
Pelan Lisa membuka kotak hijaunya
dengan penuh rasa penasaran. Sebuah buku berjudul ‘ aku sayang pada mu’ dan
satu kertas merah terlipat serta
terpisah. surat dari isi hati ayahnya pun ia baca.
Untuk Lisa ku
sayang
Duhai
anakku, mungkin belum semua apa yang kau harapkan dapat ayah penuhi untukmu.
Ayah tahu bahwa semua harapanmu mungkin sama dengan anak - anak yang lainnya,
kau dapat menyentuh apa yang mereka telah sentuh. Ayah telah melakukan semua
untuk itu, namun Tuhan masih mencoba kita semua. Duhai anakku, ayah mau memberi
tahu padamu, Bahwa Tuhan selalu mempunyai rencana yang paling baik untuk
kita,mengapa Tuhan belum berkenan saat ini agar kau dapat menggapai semua itu,
waktulah yang akan mengajarkan bahwa semua itu akan tiba saatnya dan itu
terbaik untukmu.
Dengan air mata yang terus mengalir tak teratur dipipinya. Ia
tak dapat menahan air matanya. Dalam benaknya penyesalanlah yang mampu ia
rasakan. Tetapi Lisa berusaha untuk tegar dan kuat menghadapi hidup seperti apa
yang diinginkan ayahnya.