Sabtu, 05 November 2016

cerpen ku. kado rahasia dari ayah


Semoga suka guys. maaf kalo ada yang salah ini pertama kali bikin blog.



Kado Rahasia dari Ayah

          Suara alunan lagu terdengar begitu merdu dari kamar seorang gadis yang dengan lihai memetik benang gitarnya. Sebuah lagu yang mungkin kini bisa menenangkan hatinya walau hanya sesaat. Mungkin nanti atau kapan, rasa yang ia rasakan akan kembali. Semenjak ayahnya meninggal beberapa minggu yang lalu.Sementara, Ibunya yang telah berpisah dengan ayahnya sejak Lisa kecil tak pernah datang menemui kedua anaknya. Karena sibuk dengan keluarga barunya.
          Kini Lisa sering melamun dan menyanyikan lagu dari band ternama di Indonesia Seventeen ‘Ayah’. Lagu ini benar-benar membuatnya meneteskan air mata dan teringat akan perjuangan dan pangorbanan seorang ayah.
 “sudah jangan nangis terus nanti habis itu air mata. Lagian kalau kamu nangis terus ayah tidak akan tenang disana. Ayo, senyum! Adenya kakak gak boleh nangis!”hibur Maya,kakak nya yang tiba-tiba masuk kamar dan duduk disamping Lisa.
“iya maaf kak, aku belum bisa melupakan ayah” keluhnya dengan mengusap air matanya yang terus menetes dipipi.
“hapus air mata mu dan ikut kakak”ajak maya sambil menarik tangan adiknya keluar kamar.
          Cukup beberapa langkah mereka keluar kamar dan telah memasuki ruangan kecil dengan kaca menempel didinding berukuran sedang serta dua kran dibawahnya.
“sekarang ambilah air wudhu dan kita sholat berjamaah”suruh maya dengan senyum manisnya serta mata yang berkaca-kaca melihat adiknya yang belum ikhlas dengan kenyataan.
          Rakaat demi rakaat mereka laksanakan dengan kekhusuan Lisa panjatkan doa dengan mengangkat kedua telapak tangannya.
“ya Allah tempatkan ayah disisi terbaik mu”ucap Lisa
          Doa yang selalu ia berikan untuk ayah dalam setiap sholatnya tak kuasa Lisa menahan air matanya. Mungkin hatinya sedikit tenang. Ia beranjak dari sajadah dan meninggalkan kakanya. Tanpa sepatah kata ia pergi, mengurung diri dikamar. Dengan tidak menghiraukan kakaknya yang khawatir dengan keadaannya saat ini.
Matahari bersinar cerah sepertinya matahari tersenyum kepada manusia dibumi. Namun tidak dengan Lisa yang terdiam didalam kelas. Banyak teman yang menyapa namun tak di balas olehnya. Teman-teman Lisa merasa heran dengan sikapnya saat ini, begitu dengan Dina sahabatnya. Lisa yang dulu suka jail dengan teman-teman satu geng, kali ini dia hanya duduk saja tanpa kegiatan apapun yang Lisa lakukan.
          Dina  tahu persis apa yang dirasakan sahabatnya. Ia mencoba untuk menghibur Lisa yang terus melamun. Ketika bel istirahat berbunyi Dina mengajak Lisa untuk kekantin.
“ke kantin bareng yuk? Aku yang traktir deh!” hibur Dina yang terus mencoba membuat Lisa kembali seperti dulu.
“ayo dong lis, jangan melamun terus ceria lagi dong! Aku pengen Lisa yang dulu”
Perjuangan Dina dibalas dengan amarah dan Lisa memberontak.
“denger yah, aku tidak mau diganggu dan inget aku butuh ketenangan !!” bentak Lisa dengan spontan.
          Seisi kelas terkejut dan menghentikan semua aktivitas sembari memandangi Lisa dengan muka merah padamnya. Dina  tak paham jelas apakah sikapnya itu salah. Sampai waktu pulang pun Lisa masih terdiam. Buru-buru Lisa masuk kamar dan mengunci pintu kamarnya rapat-rapat.
“Lisa buka pintunya, kakak bawakan makanan supaya kamu makan dikamar saja” ucap Maya dengan mengetuk pintu kamar Lisa .
“Lisa tidak lapar kak!” ucapnya dari dalam.
“kamu makan,nanti kakak ajak kerumah ibu” ucapnya
          Sifat keremajaannya pun muncul,Lisa memberontak setelah mendengar apa yang di katakan oleh kakaknya. Mungkin Lisa masih kecewa dengan sikap ibunya. Namun dalam benaknya ia sayang sama ibunya. Maya pun mengundurkan niatnya untuk mengajak Lisa menemui ibunya.
“iya kakak tidak akan mengajakmu menemui ibu tapi, kamu makan dulu dan kakak ada sesuatu untuk kamu dari ayah” maya mencoba menarik simpati adiknya
          Lisa beranjak dari kasurnya karena penasaran dengan sesuatu apa yang diberikan ayah untuknya. Pelan-pelan bunyi gesekan pintu dengan lantai tedengar itu berarti pintu telah dibuka oleh Lisa. Maya tersenyum melihat adiknya keluar kamar.
“sesuatu apa kak? Coba berikan padaku aku ingin itu!” ucapnya dengan nada lemas namun, penuh penasaran.
“giliran ada sesuatu kamu mau, huuu..dasar!”ledek Maya yang membuat Lisa tersenyum kecil.
“kamu makan dulu nanti kakak berikan,ok!”lanjutnya
          Satu sendok dua sendok ia lahap nasi dipiring, mungkin ia lapar karena belum makan dari siang. Lisa tidak lupa akan janji kakanya untuk memberikan sesuatu dari ayahnya.
“kak, maksud kakak sesuatu dari ayah itu apa?” ucapnya dengan pelan.
Maya pergi meninggalkan Lisa menuju kamar tanpa satu kata pun terucap. Maya terlihat mengambil sesuatu dari laci meja riasnya dan nampak sekotak kado warna hijau dipegangnya.
“bukalah,ini dari ayah sebelum beliau pergi ayah berpesan untuk memberikannya untuk mu. Bukalah!” pinta maya sambil memberikan kotak untuk Lisa.
          Lisa terdiam,ia tidak membukanya tapi melihat sambil membolak-balikan kotak. “apa ini isinya kak?
“entah” jawab maya dengan mengangkat bahu, memberikan tanda bahwa dirinya pun tidak tahu apa isi kotak itu.
          Pelan Lisa membuka kotak hijaunya dengan penuh rasa penasaran. Sebuah buku berjudul ‘ aku sayang pada mu’ dan satu kertas merah  terlipat serta terpisah. surat dari isi hati ayahnya pun ia baca.
Untuk Lisa ku sayang
Duhai anakku, mungkin belum semua apa yang kau harapkan dapat ayah penuhi untukmu. Ayah tahu bahwa semua harapanmu mungkin sama dengan anak - anak yang lainnya, kau dapat menyentuh apa yang mereka telah sentuh. Ayah telah melakukan semua untuk itu, namun Tuhan masih mencoba kita semua. Duhai anakku, ayah mau memberi tahu padamu, Bahwa Tuhan selalu mempunyai rencana yang paling baik untuk kita,mengapa Tuhan belum berkenan saat ini agar kau dapat menggapai semua itu, waktulah yang akan mengajarkan bahwa semua itu akan tiba saatnya dan itu terbaik untukmu.
Dengan air mata yang terus mengalir tak teratur dipipinya. Ia tak dapat menahan air matanya. Dalam benaknya penyesalanlah yang mampu ia rasakan. Tetapi Lisa berusaha untuk tegar dan kuat menghadapi hidup seperti apa yang diinginkan ayahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biografi teman sebangku bahasa inggris dan artinya

    Vena laedy fatikhah, adalah teman sebangku saya di kelas XI IPA 2. Perempuan berkacamata ini dikenal cerewet. Anak dari B...